Oleh : Eka Asmara Juhan Putra (12/11/12)
Cinta. Setiap
orang tahu apa itu Cinta. Cinta itu universal. Dimana semua orang bisa
merasakan dan mengalaminya. Cinta itu indah. Betapa indahnya sehingga cinta
menjadi momen. Cinta itu sebuah kenangan. Kenangan yang manis yang akan diingat
sepanjang masa. Kala cinta merebutku kembali ke dasar jiwaku. Kala cinta
memanggilku untuk tetap disana. Kala cinta ini membuatku tetap belajar memahami
hidup ini. Kala cinta mendekatkanku, mendorongku untuk lebih dekat dengan
Allah. Cinta ini mendorongku untuk lebih dekat dengan-Nya.
Biarku hidup,
atau biarku menyanyi walaupun sadarku tak menemani, atau juga jika aku hidup dengan
tindakan yang menguras nilai – nilai yang indah yang seharusnya aku terima dan
amalkan, semoga cintaku tetap mendorongku untuk lebih dekat dengan-Nya. Cinta
ini. Cinta yang seperti ini. Cinta yang seperti inilah yang paling dibutuhkan
setiap insan di muka bumi. Cinta seperti inilah yang mampu menolak segala
tindak yang jauh dari-Nya. Cinta ini mutlak. Cinta ini takkan pernah lekang
oleh waktu. Cinta seperti inilah yang paling dinanti. Cinta apakah ini ?. Kala cinta
merebut kembali dasar jiwaku, aku ingin selalu tetap bersama dengan-Nya. Hidupku
ini seakan hanya untuk dengan-Nya. Berterima kasih dengan-Nya. Terima kasih
sudah merebut dasar jiwaku ini yang keras dan angkuh akan kesaksianMu. Terima
kasih, aku, terima kasih yang sebesar – besarnya. Terima kasih atas air mata
ini, air mata yang mengalir karena haru akan keputusanMu. Terima kasih sudah
membukakan pintu cinta ini untukMu. Untuk saat ini, hanya ungkapan rasa terima
kasih yang mampu aku ucapkan untuk keputusanMu tentang cinta ini. Untuk saat
ini pula, hanya ungkapan rasa terima kasih yang mampu menghalalkan apapun yang
aku rasakan karena cinta ini.
Cinta ini
memanggilku untuk tetap disana. Disana. Di liang dimana aku terus tumbuh dan
berkembang. Di liang dimana aku terus belajar mengenal hidup ini. Cinta ini
memanggilku untuk tetap disisi-Nya. Betapa indahnya jika saat aku menyanyi atau
memainkan nada dengan tuts – tuts ini, ada yang menemaniku. Ada yang
melandaskanku. Ada yang membuatku tahu benar atau salah. Dan ada yang selalu
menemaniku saat aku menangis. Saat aku jauh dari-Nya. Adalah cinta ini yang membutakan
sangkakala maut untuk jiwaku ini. Adalah cinta ini yang bersemayam di raga ini.
Adalah cinta ini yang membuatku hidup dan memberiku tujuan dalam menjalankan hidup
di dunia ini. Cinta ini, cinta ini sungguh indah. Cinta ini, kepada-Nya, aku
bersyukur. Cinta ini karunia tiada banding. Siapapun dia, siapapun mereka dan
siapapun aku, akan mengakui bahwa cinta ini sungguh karunia tiada banding.
Violin cinta
ini sangat dalam. Violin cinta ini menggema selalu. Cinta ini lebih dari violin
ini. Mungkin jika aku melepaskannya, aku juga akan kehilangan-Nya. Mungkin jika
aku merenunginya, aku akan direnungkan selamanya. Dan mungkin jika aku
mempertanyakannya, aku akan lebih mendengarkan sangkakala yang membuatku sakit
dan aku akan kehilangan dia dan Dia, selamanya.
Ck, kaya kenal gambar headernya deh -,-
BalasHapussalah liat kali... :D
HapusGa mungkin salah liaat.. ngambil hak cipta itu XD haha
Hapusmerem aja kalo liat :P
Hapus