~ be prepared ~

Selasa, 31 Desember 2013

We Are Happy Minions :D - Menganti 26122013



26 Desember 2013
                Pagi itu, kira – kira pukul 7.30 pagi, disaat kerumunan orang sedang memadati alun – alun Kabupaten Kebumen yang sejak dua hari yang lalu sengaja dibuat meriah untuk memperingati (ga tau), sekumpulan anak sedang berkumpul di SMA N 1 Kebumen, lebih tepatnya di depan kelas XI IPS 1. Mereka menamakan diri mereka dengan sebutan Mini. Ya, mereka adalah para anggota Minions SID. Minions sendiri merupakan kependekan dari Make Inspiration and Inovation on School, sedangkan SID yaitu Sebelas IPA Dua. Mereka duduk di atas bangku panjang cokelat dari kayu yang terletak di depan kelas itu. Mereka saling tunggu menunggu. Beberapa di antara mereka ada yang sedang ngerumpi, memainkan ponselnya dengan diputar – putar, ada yang gelisah menghitung jumlah motor yang ada karena takut tidak mendapat boncengan, ada yang melirik – lirik biasnya yang duduk tak jauh dari tempat kami duduk, dan yang terakhir ada bu bendahara yang sedang menarik kas kelas.
                Satu jam kemudian datanglah
Fafa. Semua anak bergembira melihatnya. Fafa membawa jagung bakar untuk kami bakar di tempat tujuan liburan kami, Pantai Menganti. Kami bergegas menyalakan motor kami dan tepat pukul 8.30 kami berangkat ke Pantai Menganti untuk liburan bersama. Kami berboncengan dua dalam satu motor. Saat itu, aku berboncengan dengan Laely. Kami menjemput beberapa teman kami yang sedang menunggu di Puring
                Di awal perjalanan masih terasa biasa bagi kami, karena pemandangan kota masih menjadi imej yang kami lihat. Tetapi setelah kami mulai melewati jalan yang mendaki gunung itu, kami mulai merasakan sensasinya perjalanan ke Pantai Menganti. Medan menuju ke sana bisa dikatakan cukup berat bagi kami yang tiap harinya selalu menemukan jalan datar dan halus yang menjadi ciri khas kota. Dengan kecepatan rata – rata 30km/jam, kami melalui jalan yang cukup ekstrim, berkelok – kelok, menanjak cukup curam, jalan tidak rata dan banyak yang berlubang. Yang paling membuat perjalanan ini berbeda adalah rider kami adalah laki – laki, kecuali 2 orang yaitu Haifa dan Intan. Mereka sempat dijuluki wanita perkasa, tetapi mungkin karena mereka belum tahu medan yang akan dilalui, jadi mereka masih berani menjadi rider yang membonceng temannya. Selama perjalan kami diguyur hujan sebanyak dua kali. Ada beberapa diantara kami yang tidak membawa jas hujan. Jadi otomatis pakaian mereka basah kuyub, beberapa menit kemudian kering lagi, lalu diguyur hujan kembali.
                Sampai di puncak, kami dapat melihat pemandangan yang indah menurut kami. Terlebih setelah hujan, rona keemasan akibat sinar matahari masih menyebar di langit. Sebenarnya ini perjalanan ketigaku ke Pnatai Menganti, tetapi baru kali ini aku bisa melihat pemandangan dari puncak setelah hujan dan bagiku pemandangan yang kulihat itu indah. Laely yang sempat aku titipkan Camdigku berhasil mengabadikan pemandangan itu.
                Sesampainya di Pantai Menganti, pukul 11.00, kami menuju daerah yang jarang dikunjungi orang. Letaknya di sebelah utara tempat parkir. Aku pernah ke tempat yang jarang dikunjungin orang itu, karena dulu saat liburan dengan Dewan Intipun aku pernah ke sana. Harus kuakui, memang tempat itu nyaman dan serasa memiliki pantai sendiri. Kami langsung meletakkan arang dan spiritus ke panggangan dan menyalakan api. Para perempuan mengupas jagung yang telah kami bawa dari sekolah itu. Ada beberapa perempuan sedang sibuk meraci kecap manis untuk olesan jagung.
                Di sini kami memahami antara anak yang bisa terus terang ingin difoto dan anak yang belum bisa terus terang ingin difoto. Jadi kami membawa total 3 buah kamera digital dan 1 buah SLR. Kami selalu aktif mengabadikan setiap momen kebersamaan kami. Beberapa anak laki – laki menaiki pohon bakau. Kami tahu alasan mereka melakukan hal itu. Mereka ingin kami mengabadikan apa yang mereka lakukan. Sesuai dengan Hukum Newton III yang berbunyi “aksi dibalas reaksi”, jadi saat ada yang sedang action, di saat yang sama ada juga yang mengabadikan. Tetapi itu semua berkerja di luar kesadaran kami. Karena kami adalah keluarga, maka kami melakukannya dengan sepenuh hati.
                Di saat penting seperti ini, seharusnya selalu ada kabar terupdate mengenai kebersamaan Minions SID. Tetapi karena di sana sinyal tidak ada, kami tidak bisa terkoneksi dengan internet maupun berkirim pesan ke teman – teman kami lainnya. Tapi kami bisa memendam hasrat kami yang sebenarnya ingin sedikit memamerkan kebersamaan XI IPA 2 ke kelas lain.
                Setelah jagung matang, kami segera menyerbu piring yang berisi jangung bakar kami itu. Kami mengolesnya dengan kecap manis yang kami racik sendiri tadi dan menaburkan kacang juga di atasnya. Rasanya memang nikmat. Terlebih saat itu kami tengah meihat ombak yang tiada henti – hentinya menerjang sepanjang garis pantai. Tak lupa, semua yang sedang memegang kamera otomatis menjadi kameramen. Tetapi kami adalah keluarga, kami bergantian menjadi kameramen.
                Pukul 13.00 kami pulang ke rumah. Sebelumnya kami menyempatkan singgah ke rumah Dian untuk sholat dan makan. Terima kasih Dian atas kebaikannya J. Hari ini acara yang dibuat oleh seksi Wisata berjalan lancar. Dan satu lagi yang terpenting :






























What do you think ? We are Happy Minions :D

2 komentar: